Nama Saya Hatim, Pak! Bukan Rahim
HATIM.WEB.ID - Saya termasuk orang yang susah mengingat seseorang. Misalnya ketika
berkenalan dengan orang baru. Jumpa kedua kalinya dengan orang tersebut,
saya tidak ingat lagi namanya siapa. Tapi kalau wajah, saya bisa
merekamnya dengan baik. Itu sebabnya saya jarang menyapa seseorang yang
belum lama saya kenal. Walaupun saya ingat wajahnya, saya ragu untuk
menyapa karena tidak ingat namanya. Sering kali orang tersebut yang
menyapa saya duluan. Kadang kalau menyapanya dalam sebuah pertemuan
entah itu dalam acara resmi, di bazar, atau di tempat-tempat yang bisa
bicara empat mata, saya sering di anggap sombong karena tidak menyapa
duluan.
HAHAHA
Saya tidak sombong. Cuma saya memang buruk
dalam mengingat nama seseorang yang baru saya kenal. Sombong itu kalau
kita sudah mengenal lama atau kenal cukup baik, lalu kita bertemu di
suatu tempat, saya tidak menyapa atau pura-pura tidak kenal. Itu baru
namanya sombong.
Tapi akhir-akhir ini, saya sering
berfikir keras. Mengingat apakah saya pernah bertemu atau mengenal orang
tersebut sebelumnya? Semakin saya berfikir keras, semakin saya tidak
bisa menemukan jawabannya. Ujung-ujungnya saya capek sendiri kemudian
memilih untuk lihat video di Facebook atau main Mobile Legends.
Ceritanya
seperti ini : Beberapa waktu yang lalu saya menghadiri undangan
pernikahan teman saya di suatu tempat. Setelah sampai, saya langsung
mengambil makanan. Kemudian makan dengan santai.
Setelah selesai makan, saya bergegas naik ke pelaminan untuk memasukkan
amplop ke dalam tempat yang sudah di sediakan sekaligus bersalaman
dengan pengantin dan kedua orang tuanya.
Pas bersalaman dengan bapak dari mempelai wanita (bapak mertua teman saya), bapak-bapak tersebut bilang "Akhirnya dkw sampai jugo ke tempat bapak e".
Saya
tentu saja kaget. Sebab ini pertama kali saya datang ke tempat
tersebut. Seingat saya, saya juga belum pernah bertemu dengan mertua
teman saya tersebut.
Lama saya menatap wajah bapak tersebut
sambil mengingat-ngingat. Dan bapak tersebut juga menatap saya
dalam-dalam. Jadi selama bersalam-salaman tersebut, waktu seakan
berhenti, kami saling bertatap-tatapan.
AWKWARD MOMENT... 😂
Dalam
perjalanan pulang pun saya masih mengingat-ngingat kejadian tersebut.
Saya berfikir keras, tapi tetap tidak menemukan jawabannya. Pertanyaan
dalam fikiran saya cuma satu "Apakah saya mengenal atau pernah bertemu dengan bapak tersebut sebelumnya?"
Cerita
kedua : Malam selasa kemaren saya masuk kerja shift malam. Setelah
sampai di tempat kerja, saya langsung menghidupkan layar CCTV. Setelah
memastikan keadaan aman, saya tinggal pergi sebentar. Saya ke ATM ambil
uang sebab ada sesuatu yang ingin saya beli.
"Eiii... Rahim"
Refleks
saya langsung menoleh ke belakang. Mungkin saja bapak tersebut menegur
orang yang ada di belakang saya. Tapi di belakang saya tidak ada
siapa-siapa yang mengantri. Itu berarti bapak tersebut menegur saya.
Tapi masalahnya namanya saya bukan Rahim tapi Paijo 😂
Nggak... Nggak... Bercanda
Nah,
pas bapak tersebut memanggil saya Rahim, saya langsung senyum
seolah-olah nama saya memang Rahim dan saya mengenal bapak tersebut.
Mungkin karena melihat saya senyum, bapak tersebut kembali bertanya : "Dari mano?". Walau dalam keadaan bingung sebab tidak mengenal bapak tersebut, saya tetap menjawab "Dari tempat kejo, pak".
Saya
fikir bapak tersebut berhenti ngomong sama saya setelah saya jawab
pertanyaannya tersebut. Tapi bapak tersebut kembali bilang "Main proyek sekarang e".
Pas
bapak tersebut ngomong kayak gitu, saya langsung melongo. Ini sudah
pasti bapak tersebut salah orang. Pertama, nama saya bukan Rahim. Kedua,
seumur hidup saya tidak pernah main proyek.
Setelah bapak
tersebut selesai menggunakan ATM, saya langsung menggunakan mesin ATM
tersebut. Sambil memasukkan PIN ATM, saya terus berfikir "Apakah saya mengenal atau pernah bertemu dengan bapak tersebut sebelumnya?".
Benar-benar teman yang pantas untuk di jadikan santapan ikan Piranha 😏
Sebenarnya ada beberapa kejadian lagi yang mirip-mirip seperti itu. Intinya orang yang saya temui tersebut seperti mengenal saya tapi saya merasa belum pernah bertemu atau kenal orang tersebut sebelumnya. Entah saya yang lupa atau memang orang tersebut yang asal manggil karena salah orang. Kadang-kadang saya sempat berfikir "Jangan-jangan muka saya yang pasaran?"
Lah...