Piala Dunia 2022 Settingan?

piala dunia 2022 di anggap settingan, benarkah demikian?

HATIM.WEB.ID - Saya cukup heran sama orang-orang yang bilang kalau Piala Dunia 2022 itu settingan. Ajang sepak bola 4 tahun sekali di anggap liga tarkam. Padahal sekarang teknologi serba maju tapi pola fikir masih kayak orang yang hidup di zaman batu.

Piala Dunia 2022 Settingan?

Waktu Argentina di hajar 2-1 sama Arab Saudi di pertandingan pertama, semua orang berteriak girang. Tapi ketika satu persatu tim-tim besar gugur dan di saat bersamaan Argentina pelan-pelan merangkak naik ke performa terbaiknya, mulailah kata settingan di dengungkan. Hadeh!

Padahal menurut saya, ada 3 penyebab kenapa banyak tim-tim besar gugur di Piala Dunia 2022 : 

1. Tidak Fokus

Ingat tim Jerman yang gagal lolos di fase grup? Nah, mereka datang ke Qatar bukan fokus main bola tapi malah kampanye LGBT dengan cara berpose tutup mulut jelang pertandingan Grup E melawan Jepang di Piala Dunia 2022 Qatar. Dan Jepang benar-benar mampu membungkam mulut Jerman di pertandingan tersebut.

2. Komposisi Tim Ideal

Spanyol misalnya. Sang pelatih kurang memperhatikan komposisi tim yang ideal. Gabungan antara pemain muda berbakat dan pemain senior yang mempunyai jam terbang banyak. Kita sepakat bahwa Spanyol di isi oleh pemain-pemain muda berbakat. Tapi itu saja tidak cukup. Sebab di ajang terbesar dalam dunia sepak bola tersebut, bukan cuma skill saja yang di butuhkan. Mental nya juga harus kuat.

Dengan tidak membawa pemain-pemain senior yang kaya akan pengalaman, tim Spanyol mudah kena mental ketika di pressure oleh lawan.

3. Perkembangan Tim Lain

Kalau bicara sepak bola, kita sepakat bahwa Amerika Latin dan Eropa masih menjadi kiblat nya. Tapi yang perlu kita sadari, seiring berjalannya waktu, perkembangan tim sepak bola di negara-negara Asia dan Afrika menunjukkan trend yang positif. Jadi kalau banyak tim-tim besar yang berguguran, itu satu hal yang sangat wajar. Selain karena bola itu bulat, jarak kekuatan antar tim juga tidak terlalu jauh berbeda. Kalau sudah bicara tim-tim yang berlaga di Piala Dunia, sudah tentu 32 tim yang tampil adalah tim yang terbaik. Tim yang sudah menyisihkan banyak tim-tim lain sebelumnya.

***

Kalau tim jagoanmu kalah terus kemudian bilang Piala Dunia 2022 itu settingan, ya terserah kamu. Sebab memang susah meyakinkan kampret kalau sinar matahari pagi lebih menyehatkan dari pada angin malam. #Eeaaa

Kadang saya jadi geli sendiri kalau ada yang bilang Piala Dunia 2022 sudah di setting sama FIFA agar Lionel Messi angkat piala.

Saya kasih tahu ya, kalau Piala Dunia kali ini benar di setting, kenapa harus Messi coba? Kenapa bukan Ronaldo? Padahal di sosial media, Ronaldo jauh lebih banyak penggemarnya. Belum lagi karisma seorang CR7 selalu mampu menyihir awak media untuk berlomba-lomba mencari berita tentang dia.

Bukan cuma Lionel Messi, Piala Dunia 2022 ini juga piala dunia terakhir Cristiano Ronaldo. Kalau Piala Dunia ini memang di setting, mending setting kan Argentina vs Portugal di babak final. Kalau itu sempat terjadi, terbayangkan bagaimana heboh nya pertandingan tersebut? 

Ada banyak hal yang di pertaruhkan di Piala Dunia 2022 ini. Nama negara dan juga kehormatan. Seberapa besar pun uang, tidak akan bisa membeli kehormatan seseorang. Ada banyak pemain yang ingin memberikan yang terbaik untuk negaranya masing-masing. Salah satunya adalah Argentina.

Argentina sudah puluhan tahun puasa gelar Piala Dunia. Belum lagi ini adalah Piala Dunia terakhir untuk Lionel Messi. Semua penghargaan individu dan tim sudah pernah dia capai kecuali Piala Dunia.

Ketika kalah sama Arab Saudi, semua mata tertuju kepada mereka. Hujatan, cacian dan makian semuanya di alamatkan kepada mereka.

Hal tersebut justru menjadi amunisi dan senjata untuk Argentina. Pelan-pelan mereka bangkit. Setapak demi setapak mereka maju ke depan. Sampai akhir nya mereka berhasil menjadi juara Piala Dunia 2022 malam tadi.

Semua itu tidak instan, kawan. Argentina berulang kali gagal di Piala Dunia. Lionel Messi dkk berhasil melangkah ke babak final Piala Dunia 2014. Tapi harus berbesar hati di kalahkan oleh Jerman di pertandingan terakhir. Di Piala Dunia 2018, Lionel Messi dkk malah harus gugur di babak 16 besar setelah di babat habis sama Prancis dengar skor 4-3.

Kalau setelah melihat semua fakta tersebut, tetap saja mereka mengganggap Piala Dunia 2022 ini settingan, mungkin mereka tidak menyaksikan pertandingan malam tadi.

Pertandingan antara Argentina vs Prancis yang benar-benar menguras emosi dan dada terus bergemuruh setiap saat. Kedua tim bermain matian-matian. Habis-habisan. Gol di balas gol. Pelanggaran di balas pelanggaran. Bahkan ada pemain yang harus di ganti sebab sesak nafas karena begitu kelelahan.

Dan kamu masih mengganggap itu semua settingan? Mungkin kamu tidak merasakan bagaimana sedihnya Kylian Mbappe yang sudah menggendong tim sejak menit ke 75. Sudah berusaha sekuat tenaga untuk menyamakan kedudukan. Tapi ujung-ujungnya malah kalah. Kalah adu pinalti pula. Benar-benar kekalahan yang sangat menyakitkan, bukan?

Dan itu semua bukan SETTINGAN... 


LihatTutupKomentar
Cancel

Silahkan tinggalkan komentar terkait tulisan di atas. Gunakan bahasa yang baik dan sopan. Terima kasih!